Hitam Putih Pendidikan Indonesia

“Mak, minta keluar adik saya digigit ular. Ularnya ular naga, naganya naga sari...” 
Ada yang masih ingat lagu tersebut? Lagu yang biasa dinyanyikan untuk sebuah permaianan anak kecil. Sepertinya ada sebuah kesamaan atau kemiripan keadaan yang terjadi di Indonesia. Jika dalam lagu tersebut si anak sudah digigit sama halnya dengan Indonesia yang sudah digigit oleh produk-produk dari luar negeri. 

Sudah banyak, bahkan hampir seluruh pasar di Indonesia dibanjiri oleh barang luar negeri. Mulai dari hal terkecil sampai hal terbesar. Mulai dari kaki sampai kepala memakai produk luar negri. Sementara, sebagian orang berbondong-bondong melalukan propaganda agar menggunakan produk Indonesia. Sementara, menterinya saja masih memakai sepatu yang bukan produk asli Indonesia. 

Hal ini menyangkut tentang mental para penduduk yang ada di Indonesia. Ketika menyangkut tentang mental, maka pendidikanlah yang sangat berperan penting dalam terbangunnya mental  bangsa. Pada laporan The World Economic Forum tentang kemampuan saing bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Mulai dari tahun 1994, Indonesia menduduki peringkat 31 dari 41 negara. Tahun 1995, kembali menurun pada peringkat 33 dari 48 negara. Lalu di tahun 1996, Indonesia jatuh sampai 41 dari 46 negara. Hal ini menunjukan bahwa daya saing Indonesia semakin menurun. 

Sementara data yang diambil dalam  The Global Competitiveness Report 2013-2014, Indonesia menempati  peringkat 38 dari 148 Negara, sedang pada 2012-2013 Indonesia menempati posisi 50. Meski berhasil naik naik 12 peringkat dari tahun sebelumnya, Indonesia tidak dapat berbangga diri. Karena, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia masih menempati peringkat kelima. Empat negara yang berada  di atas Indonesia ditempati oleh Singapura (urutan 2), Malaysia (24), Brunei Darussalam (26) dan Thailand (37).
Hal ini di karenakan para pekerja di Indonesia menghabiskan waktu yang sangat singkat pada jenjang pendidikan. Apalagi untuk di desa-desa, lulusan SMP saja sudah mencari pekerjaan. Ada yang paling mengerikan, sebelum tuntas SD saja banyak anak yang sudah mulai bekerja. 
Bukan karena kualitas SD dan SMP yang rendah. Bukan juga sedikitnya jumlah lembaga pendidikan. Misalkan jumlah SMK di Kabupaten Bandung Barat semakin meningkat. Baik jumlah SMK negri maupun swasta. Tercatat jumlah SMK sebanyak 61 jumlah SMK sementara 51 jumlah SMA di Kabupaten Bandung Barat.  

 Ini juga telah menandakan bahwa pendidikan sudah sangat menjemukan. Hanya terpatok menyelesaikan materi dan kurikulum, bukan menuntut pada belajar. Aspek pengusaan pada anak terhadap pelajaran pada akhirnya diabaikan. Bila anak tidak bisa menyerap materi, maka guru memberikan nilai yang rendah. Sistem evaluasi ini menghambat motivasi belajar. Menurut Rahmat (1998:377) hal seperti ini akan menimbulkan learning shutdown.
Maka sistem pendidikan yang seperti ini haruslah diubah. Hal-hal yang perlu diubah ini, diantaranya :
  1. Sekolah harus memberikan universal literacy pada tingkat yang tinggi di atas literacy yang biasa. 
  2. Sekolah harus terbuka bagi siapapun. Baik yang sudah memperoleh pendidikan atau yang terhambat karena suatu hal. 
  3. Sekolah yang memberikan pengetahuan baik berupa substansi maupun proses
  4. Sekolah tidak memonopoli pendidikan. 
  5. Sekolah menamankan sikap terbuka dan kritis 


Jika tidak melakukan perubahan-perubahakn tersebut, maka sekolah hanya akan menjadi museum yang  menyimpan barang-barang antik. Tetapi anakronistis.  Dengan mudah akan terlindas oleh para pesaingnya. Hal inilah yang menjadi produk di Indonesia tidak bisa bersaing dengan produk luar negri. 


Penulis : Nurdiani Latifah

0 Response to "Hitam Putih Pendidikan Indonesia"

Post a Comment

PERHATIAN !
Terimakasih anda tidak berkomentar yang berunsur :

1. Sara/p**no
2. Pelecehan atau peninstaan terhadap ras dan agama
3. Link rusak
4. Spam

Bila ingin copy artikel mohon cantumkan link yang menghubungkan ke blog saya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...