Mengenal Permainan Kadaplak dari Lembang

   Ada yang pernah mendengar permainan kadaplak? Salah satu Desa di Lembang sempat menggelar permainan tersebut. Bahkan, permainan tersebut turut digelar satu tahun sekali sebagai pelestarian kaulanan tradisional.  Kadaplak adalah sebuah alat permainan khusus yang hanya digunakan untuk jalanan menurun, dibuat dari kayu papan panjang kira-kira 80-100 cm.  Yang pada bagian depan dibuatkan kemudi serta empat roda kayu yang dilapisi karet dari potongan ban kendaraan bermotor dan kadang pula yang menggunakan laher mobil maupun motor. 

     Sebelum perlombaan, para peserta menggendong Kadaplak untuk mencapai tempat yang lebih tinggi di kawasan lereng Bukit Tunggul. Setelah berada di jalan puncak, mereka sama-sama bersiap-siap untuk balapan. Layaknya, balap mobil pada umumnya, begitu bendera start diangkat, para peserta meluncur meliuk-liuk di jalan menurun berlomba untuk berada paling depan.

   Supaya rodanya berjalan, kakinya dijejakkan ke tanah hingga laju mobil melaju dengan kencang. Perkiraan maksimal kecepatan bisa mencapai 40 km/jam. Peserta yang lebih dulu menyentuh garis finish adalah pemenangnya. Peserta lomba tidak bisa mengurangi kecepatannya karena tidak ada rem sehingga banyak dari peserta yang terjatuh saat menyentuh garis finish. 

     Permainan tersebut, turun temurun warga setempat sejak tahun 1960 silam kerap mengikuti balap Kadaplak tapi pada tahun 1998 balapan sempat terhenti dan warga hanya menggunakan mobil Kadaplak sebagai hobi saja. Melalui permainan balap Kadaplak ini, warga kampung yang sebagian besar bermata pencaharian petani dan petenak sapi ini bisa berkumpul dan berinteraksi bersama. Serta dapat menimbulkan rasa persaudaraan kebersamaan yang terbangun karena dengan main ini secara tidak langsung terbentuk rasa saling tolong menolong dan menambah keakraban.

    Melalui perlombaan seperti ini bisa meningkatkan tali silaturahmi antar warga karena tidak ada yang diperebutkan dalam perlobaan ini, walaupun ada hadiah itu hanya sealakadarnya saja. Kalah maupun menang biasa saja. 
Salah satu pemuda yang ikut dalam acara tersebut, Rizky, 20, mengaku senang mengikuti acara ini. Dia sudah mempersiapkan selama satu bulan dan latihan seminggu 3 kali. “Latihan di track yang sudah ada,” tuturnya.
Motor yang dia gunakan bisa mencapai kecepatan hingga 120 km/jam. Maksimalnya bisa 200 km/jam dengan menggunakan laher mobil. Menurutnya kalau tidak anak muda, siapa lagi? 

”Kadaplak sekarang sudah mulai diambil sama Malaysia. Kita sebagai penerus muda di Bandung Barat sekarang mau diangkat lagi,” katanya. Dia menjelaskan, ke depan minimalnya setahun sekali bisa digelar perlombaan kadaplak tersebut.



Penulis : Nurdiani Latifah

0 Response to "Mengenal Permainan Kadaplak dari Lembang "

Post a Comment

PERHATIAN !
Terimakasih anda tidak berkomentar yang berunsur :

1. Sara/p**no
2. Pelecehan atau peninstaan terhadap ras dan agama
3. Link rusak
4. Spam

Bila ingin copy artikel mohon cantumkan link yang menghubungkan ke blog saya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...