Pesan Untuk Perempuan
24 April 2018
Add Comment
Perempuan, sepertinya kata tersebut akan selalu menarik untuk dibahas. Apalagi kalau dibandingan dengan laki-laki. Yang hangat hari ini tentang TKW asal Indonesia bernama Satinah yang akan dihukum mati di Arab Saudi. Kembali permasalahan tentang perempuan menyeruak. Lalu, ada apa dengan perempuan?
Dalam memahami perempuan, tidak terlepas dari persoalan seks dan gender. Perempuan dalam konsep gender diartikan sebagai sifat yang melekat pada seseorang untuk menjadi feminim. Sementara dalam konsep seks adalah salah satu jenis kelamin uang ditandai oleh alat reproduksi berupa rahim, sel telur dan payudara. Sehingga dapat hamil, melahirkan dan menyusui.
Apalagi bulan April adalah bulan di peringatinya Hari Kartini. Kartini adalah salah satu perempuan yang berani berpikir dengan cukup radikal walaupun pada akhirnya ia harus terperangkap juga pada belenggu tradisi partriarki dan tunduk patuh karena membela kehormatan dan nama baik keluarga yang tidak sangup ia hindari.
Selain itu tentang perempuan selalu hangat untuk menjadi topik pembicaraan. Jenis kelamin pada akhirnya mempengaruhi peran dan fungsi perempuan pada ruang ekonomi, sosial dan lainya. Tidak ada yang salah dengan perempuan, Tuhan tidak mungkin menciptakan manusia dalam dua jenis jika pada akhirnya perempuan dimarjinalkan.
Tidak ada yang salah dengan perempuan, hanya saja budaya lebih erat memperhatikan perempuan. Mengingat kata-kata Khalil Gibran dimana menyebutkan bahwa, “Perempuan tak akan berubah karena musim dan cuaca”
Yang menjadi pertanyaan, berarti yang berubah itu hanya dengan laki-laki?
Padahal perempuan dan laki-laki adalah satu jenis makhluk yang sama, yaitu : manusia. Selain itu juga setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini mengalami pertumbuhan dan berkembang biak. Artinya, manusia mengalami perubahan. Perubahan tersebut tidak akan mungkin terjadi pada satu jenis kelamin saja misalkan laki-laki. Berarti perempuan juga mengalami perubahan.
Satu lagi tentang perempuan, berbicara tentang gender adalah berbicara tentang peran dan fungsi di masyarakat. Misalkan saja di Tangerang ada sebuah Undang-undang yang mengatur tentang prilaku perempuan. Salah satunya adalah perempuan tidak boleh keluar diatas pukul 11 malam.
Jika undang-undang tersebut dibuat karena banyak kejahatan yang dialami perempuan, hal ini menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara yang masih belum aman untuk warganya. Kejahatan yang selama ini terjadi karena masih banyak kesenjangan sosial. Terjadinya perampokan artinya banyak warga Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskisnan.
Menurut data yang diambil dari jurnal parlemen, pada bulan September 2013 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,55 juta orang . Angka ini bertambah sebanyak 480 ribu orang dibandingkan pada bulan maret 2013, yakni sebanyak 28,07 orang. Artinya terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan sebanyak 11,37 persen. Disandingkan dengan permasalahan Satinah TKW yang akan dihukum mati di Arab Saudi, 77 % TKI asal Indonesia adalah berjenis kelamin perempuan. Pekerjaan PRT (Pekerja Rumah Tangga) yangg paling banyak diminati ketika bekerja di luar negri.
Menurut BNP2TKI ada 6,5 juta jumlah TKI yang bekerja d 142 negara. Angka tersebut dari tahun ketahun meningkat. Dapat diartikan Indonesia masih belum dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk warganya sendiri. Gaji yang besar menjadi iming-iming masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negri. Disadari atau tidak, pengiriman TKI ke luar negri salah satu dari Human Traficking. Hanya saja dibalut dengan kata TKI yang lebih pantas.
Jika hari ini ada 39 orang TKI yang bernasib sama dengan Satinah, maka pembebasan mereka dari hukuman mati adalah tanggung jawab pemerintah. Karena pemerintahlah yan hari ini menandatangi kontrak kerja sama dengan negara lain tentang pengiriman TKI.
Sementara di awal Januari dengan jumlah sebanyak 129.885 orang Jawa Barat menempati posisi nomer satu yang menyumbangkan TKI ke luar negri. Tanggapan dari Kemenlu yang diambil dari Vivanews menyatakan bahwa, “Bayar Uang Diyat bukan kewajiban Permerintah.”
Akan tetapi sebanyak 85 triliun rupiah buruh memberikan uang untuk pemerintah. Akan tetapi sikap pemerintah seperti ini? Seakan mengabaikan warganya yang berada di luar negeri dan akan dihukum mati. Bahkan dalam undang-undang rasa aman diatur oleh pemerintah. Hal ini berarti keselamatan setiap warga negara dilindungi oleh negara itu sendiri.
Penulis : Nurdiani Latifah
0 Response to "Pesan Untuk Perempuan"
Post a Comment
PERHATIAN !
Terimakasih anda tidak berkomentar yang berunsur :
1. Sara/p**no
2. Pelecehan atau peninstaan terhadap ras dan agama
3. Link rusak
4. Spam
Bila ingin copy artikel mohon cantumkan link yang menghubungkan ke blog saya.